19 August 2008

VASEKTOMI, APA BISA BIKIN HOT ?


MITOS berkembang bahwa vasektomi mengganggu kesehatan dan fungsi ereksi. Benarkah? Abdul Karim, pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan mengaku tak mengalami kesulitan saat mencoba KB pria. Sebagai pegawai di BKKBN, dia mengaku terpanggil untuk memberi contoh bagi kaum pria menggunakan alat KB.

Bahkan, dia mengaku tak mengalami masalah kesehatan dan fungsi ereksi pascamenjalani KB pria. Sebaliknya Karim merasa lebih nyaman saat melakukan hubungan badan.

"Pria menggunakan alat KB, memang terdengar masih aneh di kalangan masyarakat kita. Buktinya sampai sekarang kurang dari 40 persen pria di Kalsel yang mau ber-KB," ujar Kepala Seksi Advokasi dan KIE BKKBN Kalsel itu.

Istilah vasektomi memang sudah tak asing di telinga, namun seberapa jauh pemahaman tentang vasektomi itu? Vasektomi atau yang biasa diidentikkan dengan KB pria adalah proses operasi sederhana untuk memotong saluran yang membawa sperma dari kantongnya (testis) ke penis.

Jangan salah paham. Menurut Karim, vasektomi tergolong operasi kecil, sehingga bisa dilakukan singkat. Biasanya dilakukan oleh dokter spesialis urologi.

Setelah operasi vasektomi jelas dokter spesialis urologi, Hendra Sutapa tidak mengganggu fungsi ereksi. Namu vasektomi dianjurkan bagi pria usia produktif 30-40 tahun. Hendra menambahkan sebelum memutuskan untuk operasi vasektomi, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dulu kepada psikolog agar pengambilan keputusannya tidak emosional, tapi dengan pertimbangan matang.

"Jangan takut, vasektomi sebenarnya aman bagi pria dan tidak mengganggu fungsi ereksi.," kata dia.

Memang, secara psikologis pria yang sudah divasektomi akan merasa bebas dan tidak tertekan pasangannya akan hamil.

Vasektomi tidak mengganggu aktivitas seksual karena yang dipotong adalah saluran vas deferens saja, sedangkan hormon dihasilkan dari testis yang disebut testosteron dan keluarnya tidak melalui saluran itu, tapi masuk ke pembuluh darah. Lantas, menyebar ke organ yang lain. Itu sebabnya tidak ada kaitannya antara vasektomi dan aktivitas seksual. Namun, risiko proses vasektomi tetap ada misalnya infeksi karena operasi. Itu bisa diatasi dengan memperoleh penanganan dokter secepatnya.

Walau vasektomi sifatnya permanen, tak menutup kemungkinan Anda bisa mempunyai keturunan lagi. Caranya, dengan melepaskan ikatan pada saluran vas deferens melalui operasi kecil. Hanya, diperlukan waktu yang agak lama untuk kembali normal.

Dianjurkan agar setelah operasi pelepasan, pasien mengonsumsi obat-obatan yang merangsang kembali produksi spermatozoa.

Vasektomi tak memiliki efek yang bersifat merugikan. Sperma yang diproduksi tubuh pria namun tidak bisa disalurkan karena proses vasektomi tersebut, akan kembali diserap tubuh tanpa menyebabkan gangguan metabolisme.

Menurutnya beberapa pasiennya mengeluh tentang gangguan terhadap gairah seksual mereka. Tetapi itu hanya bersifat psikologis bukan gejala fisiologis.

Seperti halnya Karim yang sudah satu tahun lebih memutuskan untuk vasektomi, berkisah: "Saya dan istri merasa sehat-sehat saja dan vasektomi memang cara yang tepat untuk pasangan yang ingin ber-KB." Pria berumur 45 tahun itu mengambil keputusan untuk vasektomi sejak dua tahun lalu.

"Bagi saya, ber-KB itu tanggung jawab bersama, bukan hanya mutlak untuk kaum perempuan," katanya. Pria beranak dua itu tidak keberatan untuk berbagi pengalaman kepada pasangan lain yang ingin ber-KB. "Sesuatu yang baik, wajib untuk dibagi," ujarnya mantap.

No comments: